dua sisi


Ku coba untuk menerjemahkan setiap jalan yang telah tergaris pasti. Namun maknanya tak juga bisa teraba. Batu besar itu memang tidak lagi terlihat,paling hanya kerikil-kerikil yang sesekali hanya membuatku merasa geli. Namun tetap saja ini adalah sepi dan aku benci.
Ada kalanya aku merasa dunia ini terlalu penuh sesak dengan kebahagiaan sehingga tidak satu detikpun aku sempat merasa sendiri. Tapi jika mendadak bumi ini dipenuhi dengan kemunafikan,maka aku sungguh memerlukan seseorang untuk sekedar berbagi kata berbagi rasa. Terdengar egois mungkin,tapi memang beginilah aku,dan ini alasan mengapa bahagia itu tak pernah lagi mau untuk sekedar  menyapaku. Jika karma itu nyata,maka aku percaya. Semua yang dahulu terasa mudah,kini justru aku seperti layang-layang yang tersangkut dan hanya bisa berharap angin akan menyelamatkanku. Namun angin pun seperti takdir,bisa saja ia melepaskanku dari belenggu namun mungkin juga akan menjerumuskan ku lebih dalam dari sebelumnya ,tidak pernah bisa ku tebak arahnya. Untung saja aku masih punya kalian,bintang-bintang yang bertebaran riang di langit sepiku,senyum-senyum yang selalu bisa membuatku terlupa. Setidaknya akan ada satu waktu di dalam satu hari yang bisa aku luangkan untuk menyunggingkan bibir. Dan kalian pula,para setan sekaligus malaikat yang membuat hidupku terkadang penuh sesak dengan bahagia. Aku bahkan tidak tau kemana tulisan ini akan berujung karena di satu sisi,hidupku tidak kekurangan rasa bahagia namun di sisi yang lain aku juga merasakan sepi.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ all about L | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger