sudah lama sejak terakhir kali kusempatkan waktu untuk sekedar menuangkan segala sesuatu yang menyesakkan batinku ke dalam paragraf paragraf sederhana diary ku ini.bukannya lupa ataupun enggan,hanya saja aku sedang belajar untuk hidup dengan lebih baik,menjalani hari hari dengan lebih tenang dan bahagia. rasanya muak jika harus terus bergelayut pada masa lalu dan membiarkan kegalauan singgah terus menerus. maka ku putuskan untuk tidak menulis lagi,karena untuk setiap kata yang tertuang disini,ada kamu yang selalu menjadi aktor utamanya.maka ku jadikan itu hal pertama yang harus aku lakukan untuk memulai belajar melupakan kamu.
tapi entah mengapa di malam ini aku kembali membuka halaman web yang sudah beberapa bulan terakhir jauh dari jangkauan ku,dan ternyata aku merindukannya. merindukan saat saat aku bisa merasa begitu dekat dengan perasaan ini,merindukan saat saat aku bisa dengan bebas mendeskripsikan semuanya,perasaanku,keacuhanmu,masa lalu kita,semua yang ingin aku teriakkan yang kemudian membuat satu beban menghilang dan begitu untuk seterusnya...
ingin berhenti
Label:
love
Berhembuskan senja yang mengalun pelan,terukir seuntai sajak manis namun terbuang sia sia. Seringkali kata cinta itu kuucap ,tapi hanya berakhir sebagai sampah. Jangankan untuk tersangkut di hati,didengar pun tidak akan menjadi sesuatu yang berarti. Karena kamu telah lupa,amnesia,alzheimer, mungkin sejenis itu. Melupakan segala sesuatu yang dulu kau bilang sebagai cinta. Sehingga segala tentangku kini hanyalah debu yang tidak penting untuk dianggap ada. Atau mungkin karena dia,dia yang memang sudah menjadi tujuanmu sejak masih bersamaku dan telah kau gapai kini hingga waktumu akan terbuang percuma untuk sekedar berbagi senyum denganku.
Hati ini bukannya tidak pernah berusaha untuk terlepas dari belenggu masa lalu,hanya saja semua gelap. Tidak ada jalan,selalu menabrak,tembok-tembok dingin mengekangku dalam suasana yang sungguh tidak nyaman. Dan pada akhirnya segala usaha itu berakhir di sini,di koridor yang menjadi tempat terbaik untuk bisa sejenak mencuri pandang akan sosokmu.
Sebenarnya seringkali aku sampai di titik ini. Yang kuharap merupakan sebuah klimaks sehingga endingnya sudah akan segera tiba. Titik dimana aku merasa begitu bodoh karena masih berdiri di jurang yang sama. Namun pada kenyataannya itu hanya sebatas isyarat yang kemudian berlalu tanpa sedikitpun rasa bersalah. Meninggalkan ku dalam kebekuan tanpa sedikitpun cahaya kemarau.
Aku ingin sekali..
Ingin bisa berhenti menyayangimu.
Dan melupakan semuanya.
begitulah cintaku
Label:
love
Andai aku adalah angin,maka akan ku tiup awan dan menghindarkanmu dari hujan. Andai aku bisa menerbitkan pelangi,maka akan ku terbitkan tepat di depan jendela kamarmu.
begitulah cinta yang aku miliki,begitu keras dan tak mengenal keadaan.
Mau kamu berjalan sendirian atau bergandengan tangan dengan kekasihmu,tidak akan ada yang berubah,tetap saja sebesar ini perasaanku untukmu.
Mungkin memang ini salah,sudah sepatutnya semua tentangmu menjadi sekedar sejarah yang hanya teringat saat aku sedang ingin bernostalgia. Tapi begitu sulit untukku bisa sekedar membingkai kenangan kita kemudian menyimpannya ke dalam kardus masa lalu karena pada kenyataannya semua tidak sesederhana itu. Perasaan ini,selalu menyambutku di pagi hari dan menemaniku hingga terlelap. Menghantarkan bayangmu dengan sangat jelas dan membuat senyumanmu menjadi sesuatu yang aku rindukan. Sedih memang dan sungguh kamu tidak akan bisa mengerti betapa beratnya ini,mungkin aku adalah sebodoh-bodohnya manusia. Bisa-bisanya aku begitu sulit beranjak dari jerat yang bahkan tidak pernah kau pasang. Hanya saja aku belum mengerti bagaimana caranya agar aku bisa terelepas. Karena sekuat apapun aku mencoba,tidak berhasil membuatku beranjak sedikit pun dari pesonamu. Itu mungkin alasan satu-satunya mengapa aku masih berjalan di tempat seperti sekarang ini. Tidak maju untuk move on,dan tidak mundur untuk menganggapmu teman seperti sebelumnya. Hanya jalan ditempat,berancang-ancang tanpa tau kapan waktunya melangkah ke depan.
Begitulah cintaku...
cemburu
Disaat sudut itu begitu menyakitkan,maka kupalingkan
pandangan,ku biaskan arah. Sebisa mungkin tidak melihatnya,sesuatu yang hanya
akan membuat luka. Kalian tampak begitu serasi,duduk berdua menggunakan baju
bermotif sama itu pasti sangat menyenangkan. Saling beradu pandang,berbalas
canda dan tawa. Sangat bisa ku tebak rasa bahagianya,bahkan tanpa perlu
menengok dan memperhatikan. Kamu pasti sangat gembira,tergambar jelas disana
betapa dia adalah anugrah untukmu. Dan tentunya perasaan yang jauh berbeda dibandingkan
saat denganku dulu.
Aku tidak akan mengganggu,untuk sekedar menyapamu saja tidak
sedikitpun terfikir,padahal ingin aku katakan kau tampan hari ini dan permainan
musikmu begitu indah. Tak apa jika aku hanya bisa berkata dalam hati. Toh juga
selama ini aku memang begini,menyimpan segala yang ingin ku ucap untukmu hanya
di hati saja. Hingga waktu pun mengabaikan dan dengan sendirinya itu
terlupakan.
Ku anggap semua ini adalah sebuah resiko. Mencintai satu
sisi,sungguh sesuatu yang tidak mudah,namun aku belum ingin berhenti .Yang bisa
kulakukan sekarang adalah menikmati setiap iramanya. Naik turun,stabil dan
terguncang ,ku coba menemukan keindahan dibalik untaian takdir yang sepertinya
tidak berpihak kepadaku. Jika ada lubang,maka aku menghindar, dan jika ada
senyuman maka aku tidak akan mendekat,melainkan menikmatinya dari kejauhan. Begitulah
kini semua berjalan,tidak ada lagi kemungkinan-kemungkinan,tidak ada lagi benih
–benih harapan ,namun aku masih saja di sini. Bahkan aku tidak menemukan alasan
mengapa aku masih saja begini, yang ku tau hanya aku menyayangimu dan belum
menemukan cahaya lain yang bisa membuatku berpaling.
i love you in my way
Label:
love
Cerita itu boleh saja berakhir,bintang itu boleh saja
berpaling. Tetapi perasaan tidak pernah bisa dipersalahkan. Apa yang di sebut
kebodohan terkadang justru yang membuat dunia ini terasa hidup. Maka aku akan
tetap bertahan disini,terjebak dan tertahan entah sampai kapan. Membiarkan diri
ini menikmati jalan berkerikil,dengan tetap terus tersenyum.
Mencintaimu memang sangat menyusahkan,hari-hariku selalu
berubah gelap dan terang secara mendadak. Walau begitu,rasanya aku belum pernah
benar-benar sanggup untuk pergi,bahkan sepertinya tidak selangkahpun aku
berhasil menepi dari keindahanmu. Seringkali mencoba untuk mencerna semua ini
dengan akal pikiran,yang kemudian membawaku kepada kata move on,tapi akhirnya
pun berakhir begini,tersangkut lagi dan sepertinya tak ingin aku mencoba untuk
melepaskan diri. Sebenarnya aku tidak memiliki alasan untuk bertahan,semua
telah pergi berlalu berakhir musnah sirna dan kamu pun sudah lama memulai kisah
baru. Tapi,perasaan ini lah yang seperti tidak ingin pergi begitu saja,terus
menempel,membebaniku dengan banyak mimpi dan keinginan ,seperti ingin
memilikimu lagi,haha semoga saja mencintai kekasih seseorang bukanlah sebuah
dosa,karena jika begitu,maka mungkin saja dosaku sudah setinggi gedung pencakar
langit. Sebenarnya semua ini sungguh tidak mudah hanya saja tidak sesulit saat
ini baru berawal,setidaknya tidak pernah lagi ada air mata yang jatuh untuk
kamu,tapi tetap saja aku masih merasa cemburu melihat kamu dengan dia. Dan
debar jantung itu masih terasa jelas,terlebih perasaan bahagia ketika melihatmu
tersenyum manis,memang senyummu tidak tercipta untukku tapi tetap saja kamu
istimewa. Aku pun memutuskan untuk menjadi dewasa,melihat segalanya dari sisi
kenyataan dan perasaan,kenyataan yang menunjukkan kamu begitu menyayanginya dan
perasaan yang menyatakan kalau aku masih menyayangimu. dan inilah endingnya,aku
yang gagal move on,dan memilih untuk tetap menyayangimu dengan caraku sendiri.
Jika dengan menjaga jarak,dengan tidak saling bicara,dengan membiarkanmu
bahagia dengan dia,kamu akan merasa lebih baik,maka aku lakukan karena ini
caraku menyayangimu.
Langganan:
Postingan (Atom)